BAB II TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
Definisi Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem
informasi adalah kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai
yang mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Pengambangan
sistem informasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan
sistem informasi.
Terdapat beberapa definisi mengenai
pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :
Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi
berbasis komputer untuk menyelesaikan permasalahan organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (opportunities) yang timbul.
Kumpulan kegiatan para analis sistem,
perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem
informasi.
Tahapan kegiatan yang dilakukan selama
pembangunan sistem informasi
Proses merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan
alat bantu pengembangan tertentu.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan
atau memperbaiki sistem yang telah ada.
2.1 Perlunya Pengembangan Sistem Dalam Suatu
Organisasi
Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang
timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
a.Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama
menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan.
b.Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume
pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru
menyebabkan harus disusunnya sistemyang baru, karena sistem yang lama tidak
efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang
dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan
pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan
berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk
meraih kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi
informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat
mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi
Penyusunan sistem baru
karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau luar organisasi misalnya
aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan sistem dari yang lama ke baru
diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang baru antara lain :
Performance (kinerja)
Kinerja sistem harus lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respond time adalah
rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah
dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang disajikan.
Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan-keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan
terjadi.
Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda
dengan ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan,
efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut digunakan dengan
pemborosan yang minimum.
Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.
2.2 Prinsip Di Dalam Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip
pengembangan sistem antara lain :
·
Sistem yang dikembangkan
adalah investasi modal yang besar
·
Sistem yang dikembangkan
memerlukan orang terdidik
·
Tahapan dan tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam proses pengembangan.
·
Proses pengembangan sistem
tidak harus urut
·
Jangan takut membatalkan
proyek.
·
Dokumentasi harus ada untuk
pedoman pengembangan sistem.
2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System
Life Cycle)
merupakan serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi
saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
·
Perencanaan sistem
·
Analisis sistem
·
Perancangan sistem secara
umum / konseptual
·
Evaluasi dan seleksi sistem
·
Perancangan sistem secara
detail
·
Pengembangan Perangkat
Lunak dan Implementasi sistem
·
Pemeliharaan / Perawatan
Sistem
·
Keenam fase siklus hidup
pengembangan sistem ini dapat digambarkan seperti pada Gambar dibawah ini.
a. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan
sistem :
Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang
luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan
berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk
pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana
disediakan untuk mendukung pengembangan sistem.
Selama fase perencanaan sistem,
dipertimbangkan :
faktor-faktor kelayakan (feasibility factors)
yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang
dikembangkan dan digunakan,
faktor-faktor strategis (strategic factors)
yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis
dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan
dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas
yang tertinggi.
Suatu sistem yang diusulkan harus layak,
yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem
yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan
teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana
yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
Kelayakan legal untuk melihat apakah ada
konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan
untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.
Kelayakan operasional untuk melihat apakah
prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang
diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang
diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan
harus mendukung faktor-faktor strategis,seperti :
Produktivitas mengukur jumlah output yang
dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi
atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat
diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang
dihasilkan.
Diferensiasi mengukur bagaimana suatu
perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan
produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan
meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat,
dan biaya yang lebih rendah.
Manajemen melihat bagaimana sistem informasi
menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan
dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya
laporan-laporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan
evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan
sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala
sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk
solusi yang berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional
sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu
landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis
sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang
lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada
fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan
pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan
kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang
dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi
kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan
analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan
rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai
fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek
sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
c. Fase Perancangan Sistem secara
Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup
Pengembangan Sistem
·
Pendefinisian dari
kebutuhan kebutuhan fungsional
·
Persiapan untuk rancang
bangun implementasi
·
Menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk
·
Yang dapat berupa
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
·
Termasuk menyangkut
mengkonfirmasikan
Tujuan Perancangan Sistem
Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik
lainnya yang terlibat
Sasaran Perancangan Sistem
Harus berguna, mudah dipahami dan mudah
digunakan
Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
Harus efisien dan efektif untuk dapat
mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan
yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang
tidak dilakukan oleh komputer
Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
terinci untuk masing- masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data
dan informasi, simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern
Dalam fase ini :
Dibentuk alternatif-alternatif perancangan
konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan
kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan
pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Pada fase ini analis sistem mulai merancang
proses dengan meng- identifikasikan laporan-laporan dan output yang akan
dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan.
Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka
harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas
atau pada tampilan komputer.
Jadi, perancangan sistem secara umum berarti
untuk menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem
tentang output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang.
Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung
atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat penyimpanan
seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file- file dokumen.
Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk
menghasilkan output.
d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum
menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase
evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari
laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam
laporan evaluasi dan seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan
konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti
dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa
alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai
tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah
dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal
untuk perancangan detailnya.
e. Fase Perancangan Sistem secara
Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail
menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual. Pada fase ini
semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk
semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output
direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input
ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan
disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Database dirancang untuk menyimpan dan
mengakses data. Kendali-kendali yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru
dari macam-macam ancaman dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem,
teknologi baru dan berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan
macam-macam komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.
Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem
secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan
semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi
menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman
yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi
peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
Meskipun sejumlah orang telah me-review dan
menyetujui setiap komponen rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem
secara detail harus dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh
pemakai sistem dan personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin
tidak terlibat dalam kegiatan ini.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh
ini adalah untuk menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi
dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum
implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan
yang tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh
selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem
menandatangani laporan perancangan secara detail.
f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan
Sistem
Pada fase ini :
·
sistem siap untuk dibuat
dan diinstalasi.
·
Sejumlah tugas harus
dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
·
laporan implementasi yang
dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
·
rencana implementasi dalam
bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart
dan
·
penjadwalan proyek dan
teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting
untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
·
Pengembangan perangkat
lunak
·
Persiapan lokasi peletakkan
sistem
·
Instalasi peralatan yang
digunakan
·
Pengujian Sistem
·
Pelatihan untuk para
pemakai sistem
·
Persiapan dokumentasi
2.4 Metode – Metode Yang Digunakan Dalam Pengembangan
Sistem
Macam-macam metodologi pengembangan sistem yaitu:
1. Model
Waterfall
Metode
pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok untuk
pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah. Model ini
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau
terurut dimulai dari analisa, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.
2. Model
Prototyping
Prototyping
adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah
ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus
diperbaiki melalui kerja sama antara user dan analisis. Prototype
juga dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses.
3. Model RAD (Rapid
Application Development)
RAD adalah
penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping
dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan
perancangan sistem informasi. Selain itu, RAD menekankan silus perkembangan
dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi
berbasis komponen.
4. Model Spiral
Model spiral
pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak
evolusioner yang merangkai sifat iterative dari prototype dengan cara
kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Kecanggihan
model iterative ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan
pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara
bertahap.
2.5 Pendekatan Pengembangan Sistem
Dipandang dari metodologi yang digunakan :
1. Pendekatan Klasik (Clasical approach ) Disebut juga pengembangan
tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan
pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem
akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada
kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu
sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan diantaranya
adalah :
·
Pengembangan perangkat
lunak menjadi sulit
·
Biaya perawatan atau
pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
·
Kemungkinan kesalahan
sistem besar
·
Keberhasilan sistem kurang
terjamin
·
Masalah dalam penerapan
sistem
2. Pendekatan Terstruktur (structured approach ) Pendekatan ini dimulai
pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik
(techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
Dipandang dari sasaran yang dicapai :
·
Pendekatan Sepotong
(piecerneal approach )
·
Pendekatan yg menekankan
pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
·
Pendekatan Sistem (systems
approach )
·
Pendekatan yg menekankan
pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari
Sistem :
3. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach ) Pendekatan dari level bawah
organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini
dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level
atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb.
(merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis) .
4. Pendekatan Atas Turun Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan
strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan
kebijaksanaan organisasi , kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi ,
lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan
terstruktur disebut juga decision analysis )
Dipandang dari cara mengembangkannya :
Pendekatan Sistem menyeluruh Pendekatan yg
mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh(merupakan ciri -ciri pendekatan
klasik )
Pendekatan Moduler Pendekatan yg berusaha
memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana (merupakan
ciri -ciri pendekatan terstruktur )
Dipandang dari teknologi yg digunakan :
5. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan menyeluruh
secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung
resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
6. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih
hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.
2.6 Alat Dan Teknik Yang Digunakan Dalam
Pengembangan Sistem
Alat Pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan
langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan
system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya.
Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar
atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan
juga ada yang berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya
data dictionary, structured English, pseudocode serta formulir-formulir untuk
mencatat dan menyajikan data.
Alat-Alat Pengembangan Sistem Yang Berbentuk
Grafik
Alat-alat pengembangan system yang berbentuk
grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. HIPO diagram HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat
dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam
system digambarkan oleh fungsi utamanya.
2. Data Flow diagram Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah
ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut menglir (misalnya lewat
telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan
disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain
sebagianya)
3. Structured Chart Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan
organisasi dari system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan
submodule dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara hubungan
modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari system dipandang dari
elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar modulnya.
4. SADT (Structure Analysis and Design Technique) Structured Analysis and
Design Technique, memandang suatu system terdiri dari dua hal : benda (obyek,
dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau
prangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity
diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)
5. Jackson’s diagram (JSD) Jackson’s System Develpoment (JSD)
membangun suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan
subyek-subyek permaslahan dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik
yang digunakan pada suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat
berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi
yang ada.
Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat
diklasifikan sebagai berikut :
1) Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity
charting)
·
Bagan alir sistem(system
flowchart)
·
Bagan alir program (program
flowchart) yang dapat berupa :
·
Bagan alir logika program
(program logic flowchart)
·
Bagan alir program computer
terinci (detailed computer program flowchart)
·
Bagan alir kertas kerja
(paperwork flowchart)
·
Bagan alir proses (process
flowchart)
·
Gantt chart
·
2) Bagan untuk menggambarkan tata letak
(layout charting)
3) Bagan untuk menggambarkan hubungan
personil (personil relationship charting)
·
Bagan distribusi kerja
(working distribution chart)
·
Bagan organisasi
(organization chart)
2.7
Proyek Sistem Yang Dapat di kembangkan Dalam Suatu Perguruan Tinggi
1. Proyek Pengembangan Sistem
Perpustakaan.
2. Proyek
Pengembangan Sistem Akademik.
3. Proyek
Pengembangan Sistem PMB.
4. Proyek
Pengembangan Sistem Informasi Kemahasiswaan.
5. Proyek
Pengembangan Sistem Pembelajaran.
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda silahkan tinggalkan komentar di bawah ini👇